Kerajaan Majapahit, yang berdiri pada sekitar 1293 M di Jawa Timur, dikenal sebagai kerajaan yang pernah menguasai sebagian besar Nusantara. Nama “Majapahit” sendiri memiliki makna spesifik dan kisah asal-usul yang menarik—artikel ini menjelaskan bagaimana nama itu terbentuk, bukti sejarahnya, dan mengapa kerajaan ini sering disebut sebagai penyatu Nusantara.
1. Latar Belakang Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya setelah kemenangan atas pemberontakan Jayakatwang serta penyerangan Mongol pada 1293 M. Pusat pemerintahannya berada di kawasan sekitar Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. detikcom+3detikTravel+3detikcom+3
Pada masa kejayaannya, kerajaan ini memiliki pengaruh yang meluas hingga ke wilayah-wilayah di luar Jawa, sehingga sering disebut sebagai kerajaan yang pernah “menyatukan Nusantara”. detikTravel+1
2. Asal-usul Nama “Majapahit”
A. Penjelasan Umum
Terdapat dua versi utama yang populer mengenai asal usul nama Majapahit:
-
Versi yang berasal dari buah dan rasa: kata “maja” (nama buah maja) + “pahit” (rasa pahit). Nusantara 62+3Kompas+3detikTravel+3
-
Versi budaya tutur atau legenda: berkaitan dengan pasukan Raden Wijaya dan kondisi di Hutan Tarik (Mojokerto) ketika membuka wilayah baru. Nusantara 62+1
B. Kisah Legenda
Menurut cerita rakyat Jawa Timur, ketika Raden Wijaya dan pengikutnya mendirikan kerajaan di kawasan Tarik (Mojokerto), mereka menemukan pohon maja yang buahnya berbentuk bulat dan rasanya pahit. Para prajurit yang memetik buah tersebut memuntahkan karena rasanya sangat pahit. Dari situ kemudian disebut “maja-pahit”. Nusantara 62+1
C. Bukti Sejarah
-
Nama “Majapahit” ditemukan dalam prasasti Prapancasarapura tahun 1337 M di masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi. detikcom+1
-
Namun, catatan sejarah menyebut bahwa belum ditemukan secara pasti siapa yang memberi nama dan persis kapan nama itu mulai digunakan. detikcom+1
3. Makna Filosofis & Simbolik
-
Nama “Majapahit” mencerminkan kondisi awal kerajaan: terbuka di hutan Tarik, sederhana, namun kelak berkembang menjadi besar. Rasa pahit buah maja melambangkan tantangan awal yang dihadapi.
-
Secara simbolik, nama ini juga dianggap sebagai lambang keberanian, kebangkitan, dan integrasi wilayah—termasuk dominasi wilayah darat dan laut Nusantara oleh kerajaan ini.
-
Karena Majapahit punya hunian agraris maupun maritim, nama yang mengandung elemen “maja” dan “pahit” dapat diinterpretasikan sebagai perpaduan kekuatan alam dan kerja keras yang kemudian membuahkan kemajuan.
4. Majapahit sebagai Kerajaan Penyatu Nusantara
-
Istilah “Nusantara” muncul dalam konteks Majapahit sebagai wilayah di luar Jawa yang hendak ditaklukkan atau disatukan. Kompas+1
-
Patih besar Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa sekitar abad ke-14 bahwa ia tidak akan bersantai sebelum berhasil menguasai “Nusantara”. Kompas Nasional+1
-
Karena kapasitas Majapahit dalam penguasaan laut, jaringan perdagangan dan diplomasi, kerajaan ini kemudian diingat sebagai penyatu berbagai kerajaan daerah di wilayah Kepulauan Indonesia.
5. Catatan Historis & Tantangan Interpretasi
-
Sebagian sejarawan menegaskan bahwa nama “Majapahit” mungkin lebih bersifat nostalgi atau simbolik dari narasi rakyat, bukan hanya fakta administratif. detikcom+1
-
Sumber primer seperti prasasti dan naskah kuno tidak selalu memberikan penjelasan lengkap mengenai penamaan—terdapat elemen mitos dalam versi-versinya.
-
Interpretasi bahwa Majapahit “menyatukan Nusantara” secara absolut perlu dilihat dalam konteks waktu dan wilayah: penguasaan lengkap belum tentu terjadi secara seragam pada semua wilayah hari ini.
6. Kesimpulan
Nama “Majapahit” bukan sekadar label kerajaan—melainkan simbol perjalanan, tantangan, dan ambisi besar sebuah kerajaan nusantara. Dari kisah buah maja yang pahit hingga kekuasaan yang merentang luas, Majapahit mengingatkan bahwa pembangunan dan penyatuan wilayah memerlukan kerja keras dan visi besar. Penelusuran terhadap asal-usul namanya menunjukkan bagaimana sejarah, legenda dan budaya lokal saling bersinggungan dalam membentuk identitas bangsa.
