Yusril Ajak Tokoh Agama Perangi Perjudian Online

Yusril Ihza Mahendra, yang menjabat sebagai Yusril Ihza Mahendra – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) – menyuarakan keprihatinan terhadap penyebaran perjudian daring (judol) yang ia nilai telah meluas ke berbagai lapisan masyarakat. Dalam sebuah wawancara di Jakarta pada 4 November 2025, dia menegaskan bahwa permasalahan ini bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, tapi juga tokoh keagamaan dan masyarakat luas. Antara News+2Megapolitan Antara News+2

Pernyataan Kunci

  • Yusril menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir ia tidak pernah mendengar khutbah Jumat yang secara spesifik membahas bahaya judi online, padahal menurutnya ini masalah nyata yang dihadapi masyarakat. Sindonews Nasional+1

  • Ia mengajak para ulama, tokoh agama, orang tua, guru, dan warga masyarakat untuk mengambil peran dalam menyadarkan masyarakat betapa judi online bertentangan dengan norma agama dan adat istiadat Indonesia. Antara News

  • Yusril menegaskan bahwa judi online bisa menjadi “pintu” menuju kejahatan lain seperti pencurian, penganiayaan, hingga bunuh diri. Ia menyebut bahwa perputaran uang judi daring bahkan “lebih besar daripada korupsi”. Sindonews Nasional

Alasan dan Kondisi Saat Ini

  • Judi online semakin marak karena kemudahan akses melalui internet dan transaksi keuangan digital. Yusril menyebut bahwa skala judi online lebih dahsyat dari judi konvensional karena kecepatan dan sistem transaksi yang canggih. Antara News Jawa Timur+1

  • Ia memaparkan bahwa bantuan sosial yang seharusnya untuk keluarga miskin justru terkadang dijadikan modal oleh penerimanya untuk judi online. Sebagai contoh, data menunjukkan lebih dari 600 ribu penerima bansos digunakan untuk aktivitas judol. Antara News Jawa Timur

Langkah dan Ajakan

  • Yusril mengajak pemuka agama untuk memasukkan tema judi online dalam ceramah atau khotbah Jumat sebagai bagian dari literasi sosial keagamaan yang relevan dengan kondisi nyata masyarakat. Antara News Bengkulu

  • Pemerintah melalui PPATK dan pihak terkait juga akan menindak tegas aktivitas judi daring, termasuk pemantauan transaksi keuangan untuk menekan perputaran dana yang tak terpantau. Sindonews Nasional


Pelajaran Penting

  • Peran tokoh agama dan pemuka keagamaan sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat untuk memahami risiko sosial modern seperti judi online, bukan hanya aspek ritual atau moral tradisional.

  • Edukasi dan literasi keagamaan harus menyentuh konteks aktual masyarakat—judi daring, narkoba, kejahatan digital—agar ceramah tidak hanya bersifat moral umum tapi relevan dengan tantangan nyata.

  • Penegakan hukum, regulasi transaksi keuangan digital, dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta agama perlu dilakukan secara terpadu untuk menangani fenomena ini.

  • Keluarga dan institusi pendidikan memiliki tanggung jawab dalam pembinaan karakter anak dan remaja agar tidak terjerat oleh godaan judi daring yang menjanjikan “jalan pintas”.

  • Kritik sosial yang jujur—seperti yang diungkap Yusril—mampu membuka diskusi yang selama ini kurang tampak, yaitu bahwa kejahatan modern seperti judol bisa memiliki dampak besar terhadap stabilitas sosial, ekonomi, dan moral bangsa.


Kesimpulan

Ajakan Yusril Ihza Mahendra kepada tokoh agama untuk turut membahas dan memerangi judi online menandakan bahwa pemerintah ingin mendorong sinergi antara kebijakan publik dan kekuatan sosial‑keagamaan. Fenomena judi daring tak bisa hanya dihadapi lewat aparat penegak hukum saja—tapi juga lewat perubahan budaya, pendidikan, dan kesadaran kolektif. Jika para ulama dan pemimpin agama ikut aktif, maka literasi sosial terhadap bahaya judi daring bisa meningkat, dan masyarakat akan lebih terlindungi.