Secara harfiah, kata “pimpin” berasal dari kata “pimpin”, yang berarti mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun, dan juga menunjukkan atau mempengaruhi. Karena kepemimpinan menentukan sebagian besar keberhasilan atau kegagalan negara, kepemimpinan merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Pemimpin bertanggung jawab secara fisik dan spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja yang mereka pimpin. Oleh karena itu, menjadi pemimpin itu sulit dan tidak semua orang melakukannya dengan cara yang sama. Ada tujuh presiden yang pernah memimpin Indonesia, dan ini adalah gaya kepemimpinan yang telah dicontohkan oleh para pemimpin negara tersebut dari waktu ke waktu.
- Kepemimpinan presiden Soekarno
Keluarga Raden Sukemi Sosrodihardjo dan RA Ida Nyoman Rai adalah keluarga bangsawan dan terhormat yang lahir di Jawa Timur pada 6 Juni 1902. Soekarno dianggap sebagai pemimpin yang sempurna, terutama dalam memimpin negara Indonesia yang luas dan beragam ini. Soekarno tidak hanya berwibawa dan berkharisma, tetapi juga seorang intelektual dan ideolog. Jika melihat cara Soekarno memimpin, tidak diragukan lagi bahwa dia termasuk dalam kategori pemimpin kharismatik. Ini karena dia sangat menarik, berkuasa, dan memiliki energi yang luar biasa yang mampu membuat orang lain menjadi pengikutnya. Sangat mudah bagi Soekarno untuk mengubah perspektif orang lain sehingga selaras dengannya. Dia juga mampu membuat orang-orang dengan senang hati mengikuti keinginan dan perintahnya.
Presiden Pertama Indonesia ini terkenal karena temperamentanya yang luar biasa, tetapi dia mampu menyebarkan semangatnya ini kepada orang lain. Ia memiliki kemampuan untuk membangkitkan semangat seluruh masyarakat dan mendorong setiap orang untuk bertindak. Mereka yang mengikuti pemimpin dengan gaya yang mirip dengan Presiden Soekarno biasanya memiliki keyakinan yang kuat bahwa pemimpin mereka selalu benar, merasa sayang dan bangga dengan mereka, memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam tujuan kelompok mereka, ingin mematuhi mereka, dan yakin bahwa mereka dapat memberikan kontribusi kepada kelompok mereka.
Salah satu hasil yang dicapai Indonesia selama pemerintahan Soekarno adalah sebagai berikut:
- Semangat Revolusi yang Membuahkan Kemerdekaan: Keberhasilan pertama Soekarno yang tidak dapat dilupakan ialah kemampuan untuk menyebarkan semangat revolusi di antara rakyat Indonesia, yang akhirnya menghasilkan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
- Gerakan Non-Blok: Pada konferensi Asia-Afrika 1955 di Kota Bandung, Soekarno berhasil membentuk Gerakan Non-Blok (GNB).
- Menyatukan Papua Barat ke NKRI
- Kepemimpinan presiden Soeharto
Menggantikan Soekarno sebagai presiden pertama, Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto menjabat sebagai presiden kedua Indonesia dari tahun 1967 hingga 1998. Karena raut mukanya yang selalu tersenyum dan menunjukkan keramahan, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer “The Smiling General” di dunia internasional, terutama di Dunia Barat. Meskipun demikian, karena banyak kontroversi, ia sering juga disebut sebagai otoriter oleh mereka yang menentangnya. Sebelum menjadi presiden, Soeharto bertugas sebagai komandan militer di Hindia Belanda dan Kekaisaran Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto melakukan tindakan pengamanan dan penertiban atas perintah Presiden Soekarno. Salah satu tindakannya adalah menumpas Gerakan 30 September dan menetapkan PKI sebagai entitas yang dilarang. Meskipun jumlah korban yang disebutkan dalam kontroversi berkisar antara 100.000 dan 2 juta orang, jumlah ini mungkin lebih rendah karena korban Gerakan 30 September.
Pada 26 Maret 1968, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) memberikan mandat kepada Soeharto untuk menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia resmi menjadi presiden pada tahun itu. MPR memilihnya lagi pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, dia mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei setelah kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia adalah presiden Indonesia terlama.
Melalui Repelita, Soeharto meletakkan dasar pembangunan di Indonesia selama hampir 32 tahun pemerintahannya. Selama Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan dalam ekonomi dan infrastruktur. Selama periode ini, harga bahan-bahan pokok terjangkau, situasi keamanan dan ketertiban yang stabil, dan tercapainya Swasembada Beras. Presiden Soeharto menerima medali dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1984 untuk pencapaian ini.
Selain itu, Soeharto menjadi sosok yang kontroversial karena membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan memaksakan Pancasila secara luas di berbagai tempat. Selain itu, dia disebut sebagai salah satu rezim paling korup di dunia saat ini. Selama pemerintahannya, negara mengalami kerugian antara 15 dan 35 miliar dolar AS, menurut Transparency International. Namun, hal ini tidak terbukti; bahkan Majalah Time kalah dalam gugatan, dan upaya lain untuk mengadili Soeharto gagal karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Dia meninggal pada tanggal 27 Januari 2008 di Jakarta akibat kegagalan organ multifungsi setelah menderita sakit yang lama.
- Kepemimpinan presiden Bj Habibie
Kemampuan untuk mewujudkan teori atau visi menjadi kenyataan adalah syarat kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan telah dijalankan dengan lebih efektif jika visi atau teori menjadi kenyataan. Sudah jelas bahwa Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie adalah orang yang memiliki banyak sejarah keberhasilan dan pencapaian penting sebagai hasil dari penerapan teori dan visi ke dalam kenyataan. Sosok multidimensional itu meninggal dunia pada Rabu (11/9) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, di usia 83 tahun, meninggalkan banyak jejak kepemimpinan. Selain menjabat sebagai Presiden ketiga Republik Indonesia, pria yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, meninggalkan banyak inspirasi selama hidupnya yang patut diteladani. Sebagai ilmuwan dirgantara, BJ Habibie adalah orang pertama di Indonesia dan di seluruh dunia yang mampu menghitung gejala perambatan retakan sayap pesawat terbang secara acak, yang dikenal sebagai penyebaran crack acak, hingga atom-atomnya.
Untuk pencapaiannya, Habibie mendapat sebutan istimewa sebagai “Mr. Crack” dan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dia juga dikenal oleh para ahli dirgantara sebagai orang yang mengembangkan teori-teori tentang kemajuan teknologi canggih di bidang tersebut. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menghormati BJ Habibie sebagai sosok genius di dunia saat melepaskan mayatnya di Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Presiden Jokowi mengucapkan selamat jalan kepada Mr. Crack dan sang pionir.
Selain dikenal sebagai ilmuwan dirgantara, BJ Habibie juga dikenal sebagai muslim yang saleh. Banyak jejak kepemimpinan yang ditinggalkan oleh orang-orang muslim. Sama seperti Albert Einstein, yang menciptakan teori relativitas, yang berpendapat bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh, BJ Habibie juga berpendapat bahwa iman, ketakwaan, dan ilmu pengetahuan harus saling menguntungkan. Dalam hal ini, jejak kepemimpinan Habibie juga luar biasa. Selain dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama, BJ Habibie juga bertanggung jawab atas pendirian Bank Muamalat dan penerapan konsep perbankan syariah di Indonesia, yang hingga saat ini diterima baik oleh umat Islam Indonesia.
- Kepemimpinan Presiden KH. Abdurahman Wahid
H. Abdurrahman Wahid (lahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 – 30 Desember 2009) atau yang akrab disapa Gus Dur, adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Kepemimpinan Gus Dur bergaya kharismatik-transformasional yang dimana saat mengambil keputusan, Gus Dur menonjolkan sikap kharismatik yang dimiliki tetapi tanpa adanya kekerasan dan tekanan militer.
Kelebihan gaya kepemimpinan Gus Dur
- Meliburkan siswa pada saat bulan Ramadan
- Menjadikan Hari Imlek dan Memperbolehkan Bahasa Tionghoa
- Menyelesaikan Berbagai Macam Konflik di Indonesia
Kekurangan gaya kepemimpinan Gus Dur
- Kasus Buloggate dan Korupsi
- Memperbolehkan Bendera Bintang Kejora
- Kepemimpinan presiden Megawati Soekarno Putri
Presiden Indonesia kelima adalah Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri, yang menjabat dari 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Presiden Abdurrahman Wahid berhenti di tengah jalan, dan Megawati Soekarno putri mengambil alih kepemimpinannya. Megawati lebih menekankan kepemimpinan dalam budaya ketimuran selama kepemimpinannya. Megawati adalah seorang pemimpin yang berpribadian kuat. Tidak mudah bagi orang untuk dipengaruhi jika mereka tidak sejalan dengan prinsip-prinsip nasionalisme. Menurutnya, visi dan misi pemimpin bangsa ini harus identik dengan yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945. Tidak boleh ada perubahan pada visi dan misi ini.
- Kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Jenis kepemimpinan ini cocok dengan era demokrasi. Presiden SBY juga menyatakan bahwa, meskipun dia cenderung mengalah, dia lebih memilih berkompromi dan mencapai kesepakatan karena dia tidak ingin kepemimpinannya berubah menjadi otoriter. SBY, seorang pemimpin yang demokratis, selalu mengajak beberapa perwakilan bawahan, tetapi dia tetap memiliki keputusan. SBY adalah pemimpin yang teliti dan berpikir matang sebelum membuat keputusan. Keberhasilan menyelaraskan perbatasan laut Indonesia dengan dua negara sahabat, Singapura dan Filipina, dianggap sebagai prestasi penting selama kepemimpinan SBY.
- Kepemimpinan presiden Joko Widodo
Nama lengkap Joko Widodo, juga dikenal sebagai “jokowi”, adalah Ir. H. Joko Widodo. Dia lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Pemerintahan Jokowi berlangsung dari 20 Oktober 2014 hingga saat ini. Presiden Jokowi memiliki tiga gaya kepemimpinan yang berbeda. Yang pertama adalah partisipatif, di mana dia selalu terlibat dengan anggota saat membuat keputusan atau melakukan kegiatan, seperti blusukan. Yang kedua adalah transornasional, di mana dia menilai seberapa baik hubungan anggota dengan pemimpinnya.
Selama pemerintahan Presiden Jokowi, infrastruktur telah dibangun di luar Jawa selain di pulau Jawa. Presiden Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyatnya dan memberlakukan program sosial seperti KIP dan BPJS. Oleh karena itu, mengidentifikasi atau menganalisis berbagai gaya kepemimpanan presiden Indonesia, yang masing-masing memiliki cara yang berbeda untuk memimpin dan mencapai hasil yang berbeda, meskipun gaya kepemimpinan mana pun yang pernah memimpin Indonesia tentu memiliki dampak yang signifikan terhadap negara dan masyarakatnya. Di balik kekurangan yang terjadi selama masa kepemimpinan presiden Indonesia, ada keunggulan dan kesuksesan yang jelas merupakan hasil dari upaya keras para pemimpin negara.